Manfaat Terapi Sensori Integrasi untuk tumbung kembang anak
Manfaat Terapi Sensori Integrasi untuk tumbung kembang anak
Terapi Sensori Integrasi atau sensor SI adalah salah satu terapi untuk tumbung kembang anak agar mampu merespon cahaya, suara, sentuhan, bau, dan stimulasi lainnya dengan tepat.
untuk mendapatkan alat terapi sensori integrasi yang murah dan berkualitas dapat mengunjungi web kami di : www.cgiproduk.com
jadi untuk lebih lengkapnya simak artikel dibawah ini
Pengertian Terapi Sensori Integrasi
Terapi Sensori Integrasi atau biasa juga disingkat dengan SI adalah salah satu bentuk dari metode terapi okupasi dan treatment untuk anak berkebutuhan khusus. Selain itu, terapi sensori integrasi juga sering diterapkan sebagai salah satu cara untuk melakukan upaya perbaikan.
Seperti perbaikan gangguan pada perkembangan atau tumbuh kembang atau bahkan gangguan belajar. Selain itu, terapi sensori integrasi juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan interaksi sosial anak, serta berbagai masalah anak berkaitan gangguan perilaku.
Sensori integrasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari sistem sensori tubuh. Jadi, nantinya anak mampu melakukan tindakan atau respon yang tepat.
3 Indera Utama dalam Sensori Integrasi
Jadi, dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sensori integrasi memang sangat diperlukan. Terutama, untuk menstimulasi agar tumbuh kembang anak bisa lebih optimal.
Ada 3 indera utama dalam sensori integrasi, antara lain:
Taktil
Indera taktil memiliki tugas penting yaitu untuk dapat memberikan informasi kepada seseorang dengan apa yang menyentuhnya. Melalui apa yang disentuh, informasi mengenai rasa sakit, tekanan dan suhu dapat direspon anak.Indera terbesar yang dimiliki oleh manusia adalah taktil, hal tersebut terjadi karena dari ujung rambut hingga ujung kaki manusia merupakan reseptor. Jadi, jika ada gangguan pada taktil maka akan menyebabkan mispersepsi terhadap informasi yang diberikan dengan melalui sentuhan.
Ada 3 macam gangguan pada sensori yakni hipersensitif, hiposensitif dan sensation seeking. Jika ada seorang yang anak mengalami hipersensitif pada indera taktil, maka anak akan lebih cenderung menghindari menyentuh, tidak suka disentuh, menolak makan makanan dengan tekstur tertentu, atau menolak untuk memakai pakaian yang terbuat dari bahan-bahan tertentu. Tentunya ketiga hal ini dapat mengganggu proses perkembangan anak.
Vestibular
Indera yang kedua adalah vestibular. Indera vestibular ini letaknya ada di telinga bagian dalam yang sangat berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh manusia, pergerakan dan gravitasi. Vestibular memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan seorang pada saat melakukan gerakan.Jika seorang anak mengalami gangguan pada indera vestibular maka ia akan hipersensitif dan takut dengan gerakan-gerakan sederhana. Seperti menolak digendong, takut naik ayunan anak-anak, takut naik lift, eskalator, dan lebih sering merasa cemas.
Selain itu, untuk seseorang yang hiposensitif, kebanyakan dari mereka akan kurang merasakan sensasi saat jatuh. Sehingga, tidak melakukan tindakan protektif atau melindungi seperti menahan diri dengan tangan agar tubuh tidak terbentur.
Proprioseptif
Dan yang terakhir adalah proprioseptif. Proprioseptif ini adalah indera yang memiliki tanggung jawab atas kesadaran tubuh, memberikan informasi mengenai dimana posisi anggota tubuh, posisi seseorang di lingkungannya dan juga besarnya kekuatan yang perlu dikeluarkan untuk bisa melakukan suatu gerakan. Pekerjaan motorik halus contohnya seperti minum, menulis, makan, mengancingkan baju dan juga yang bergantung pada sistem proprioseptif yang efisien.Jika ada seseorang yang mengalami gangguan sistem indera ini, maka orang tersebut akan merasa kesulitan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dari otot jari-jari yang diperlukan untuk dapat memegang sebuah pensil. Apakah dengan sangat lemah atau sangat kuat, orang tersebut tidak bisa membedakannya.
Mengapa Terapi Sensori Integrasi Diperlukan?
Untuk anak-anak dengan autism spectrum disorder (ASD), gangguan dalam memproses impuls sensorik juga bisa menyebabkan suatu masalah yang dapat memengaruhi perilaku dan keterampilan si anak.
Jika hal ini terjadi maka bisa dapat membuat si anak menjadi kurang sensitif atau bahkan terlalu sensitif terhadap stimulus sensorik yang ada di sekitarnya.
Manfaat Terapi Sensori Integrasi
Terapi sensori integrasi tentunya memiliki manfaat untuk anak dengan retardasi mental ringan, autisme, dan gangguan proses sensori. Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa terapi sensori integrasi sangat efektif mengatasi gangguan tumbuh-kembang anak.
Efektivitas terapi sensori integrasi mendapatkan hasil yang memuaskan untuk anak-anak dengan retardasi mental ringan dan autism spectrum disorder (ASD). Sebab, terapi ini dapat mengoptimalkan sensori dan juga respons motorik anak.
Ada juga penelitian yang menunjukkan dengan terapi sensori integrasi ini anak ADHD dapat mengalami peningkatan sensory motor disorder (SMD) yang sebelumnya terganggu. Terapi sensori integrasi juga banyak diterapkan oleh terapis anak dengan gangguan perkembangannya, perilaku, maupun belajar.
Terapi sensori integrasi biasanya dilakukan dengan pola permainan tertentu. Hal ini dikarenakan dalam permainan tersebut terdapat beberapa trik yang dikhususkan untuk melatih sensorik anak. Sehingga, bisa meningkatkan perkembangan anak.
Di dalam terapi sensori integrasi ini juga menggunakan cukup banyak permainan edukatif yang berfungsi untuk membentuk karakter anak. Terapi sensori integrasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan media air seperti bermain di kolam renang (terapi sensori akuatik).
Contoh permainan yang sering dilakukan terapis anak untuk terapi sensori integrasi adalah mencocokkan gambar puzzle dengan tepat. Atau, meminta anak berjalan lurus di atas garis, serta memasangkan balok warna.
Tentunya, masih banyak jenis-jenis permainan lainnya yang bermanfaat melatih sensori integrasi anak. Selain itu, manfaat lainnya permainan edukatif ini juga dapat melatih daya konsentrasi anak, penglihatan anak dan sistem motorik pada anak.
Orang tua juga seharusnya tidak perlu merasa cemas dengan berbagai proses terapi yang diberikan oleh terapis pada terapi sensori integrasi ini. Sebab, terapis sensori integrasi anak umumnya adalah tenaga ahli bersertifikasi yang kompeten, serta didukung fasilitas klinik tumbuh kembang yang memadai.
Selama ini memang banyak orang tua yang merasa khawatir atau merasa kurang puas dengan penerapan terapi, dikarenakan menurut orang tua terapi hanya bermain-main biasa saja. Padahal terapi dengan pola permainan akan membuat anak menjadi lebih merasa nyaman, senang, dan tetap bersemangat dalam belajar.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Terapi Sensori Integrasi?
Sebenarnya, ada beberapa aktivitas pada terapi sensori integrasi dapat juga dilakukan di rumah. Nantinya ahli terapi okupasi akan memberikan pengajaran mengenai apa saja teknik mandiri pada orang tua dan pengasuh.
Tak hanya itu, terapis juga menyediakan program tertulis mengenai apa saja yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien terapi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sudah sangat jelas bahwa terapi sensori integrasi begitu besar manfaat dan pengaruhnya bagi tumbuh-kembang buah hati. Jika Anda menemukan beberapa gejala pada salah satu indera sensori integrasi anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ataupun psikolog anak.