Mengenali Tanda Bahaya Sensorik pada Anak

Mengenali Tanda Bahaya Sensorik pada Anak. Anak-anak memiliki preferensi dan keengganan yang unik dalam hal cara mereka memandang informasi sensorik di sekitar mereka. Beberapa anak mungkin merasa terganggu atau tidak nyaman dengan rangsangan tertentu, seperti suara keras, cahaya terang, atau sentuhan.

cgiteam

3/14/20242 min baca

seorang anak kecil perempuan yang sedang bermain untuk melatih sensoriknya
seorang anak kecil perempuan yang sedang bermain untuk melatih sensoriknya

Mengenali Tanda Bahaya Sensorik pada Anak

Anak-anak memiliki preferensi dan keengganan yang unik dalam hal cara mereka memandang informasi sensorik di sekitar mereka. Beberapa anak mungkin merasa terganggu atau tidak nyaman dengan rangsangan tertentu, seperti suara keras, cahaya terang, atau sentuhan. Namun, bagi sebagian anak, preferensi dan penolakan ini dapat menjadi masalah yang lebih serius, sehingga menyebabkan kesulitan dalam berpartisipasi dalam aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa perilaku yang mungkin menjadi tanda bahaya sensorik pada anak dan mengindikasikan bahwa mereka memerlukan dukungan tambahan:

1. Hipersensitivitas Sensorik

Anak-anak dengan hipersensitivitas sensorik cenderung merasa terlalu sensitif terhadap rangsangan sensorik tertentu. Mereka mungkin merasa kewalahan atau terganggu oleh suara keras, cahaya terang, atau sentuhan yang ringan. Beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan adalah: - Menutup telinga atau menangis ketika terdapat suara keras. - Menghindari tempat dengan cahaya terang atau berkedip-kedip. - Menangis atau menolak disentuh saat ada sentuhan yang ringan.

2. Hipoaktivitas Sensorik

Sebaliknya, anak-anak dengan hipoaktivitas sensorik mungkin tidak merespons rangsangan sensorik dengan cara yang diharapkan. Mereka mungkin tampak tidak peka terhadap suara, cahaya, atau sentuhan. Beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan adalah: - Tidak merespons ketika dipanggil dengan suara keras. - Tidak terlihat terganggu oleh cahaya terang atau berkedip-kedip. - Tidak menunjukkan reaksi saat disentuh dengan keras atau lembut.

3. Gangguan Integrasi Sensorik

Gangguan integrasi sensorik adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan dalam mengolah dan mengatur informasi sensorik yang diterima oleh tubuh mereka. Mereka mungkin memiliki masalah dalam mengkoordinasikan gerakan, memproses informasi visual, atau mengatur perhatian. Beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan adalah: - Kesulitan dalam menjaga keseimbangan atau koordinasi motorik. - Sulit berkonsentrasi atau mudah terganggu oleh rangsangan di sekitar. - Kesulitan dalam memahami atau mengikuti petunjuk visual. Jika Anda melihat tanda-tanda bahaya sensorik pada anak, penting untuk mencari dukungan tambahan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi sensorik untuk mendapatkan penilaian dan rekomendasi yang tepat. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dengan masalah sensorik dapat belajar untuk mengatasi kesulitan mereka dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.